
Untungnya
menentukan arah kiblat itu tidaklah sulit. Kita tidak perlu dengan alat
canggih. Dengan berbekal sinar matahari, kita bisa menetukannya dengan sangat
teliti.
Istiwa’ a’zham (
Persinggahan Utama ) – Saat matahari di atas ka’bah
Dalam
satu tahun masehi, matahari singgah dua kali teapat di atas Ka,bah. Hal ini
pengetahuan yang sudah tua umurnya, namun sepertinya masih banyak masyarakat
awam yang tidaka mengetahuinya. Dalam bahasa arab ini disebut sebagai peristiwa
Istiwa’ A’zham ( Persinggahan Utama ). Atau juga disebut “ Rashdul Qiblah “.
Peristiwa
itu terjadi pada tanggal 28 Mei ( 27 di tahun kabisat ) pukul 12 : 18 waktu
Mekkah dan 16 juli ( 15 di tahun kabisat ) pukul 12 : 27 waktu Mekkah. Artinya
, semua orang yang bisa melihat matahari pada saat itu dan menghadapkan
wajahnya kesana telah menghadapkan wajahnya kekiblat.
Untuk
wilayah Indonesia, waktu kejadiannya bertepatan pada tgl 28 mei jam 16 : 18 WIB
dan 16 Juli jam 16 : 27 WIB. Jadi, yang ingin mengecek arah benar atau tidaknya
arah kiblat yang di gunakan selama ini, bisa keluar pada waktu itu dan melihat
matahari ( bayangan )
![]() |
klik 2x untuk memperbesar |
Sumber :
http://www.al-habib.info/arah-kiblat/cara-menentukan-kiblat-dengan-matahari.htm
0 komentar:
Posting Komentar