![]() |
Mencintai Rasulullah SAW |
Dari Anas bin Malik
Ra. Berkata, “Tiada yang lebih mengembirakan hati kami daripada hadist
Rasulullah SAW, ”Seseorang
bersama yang dia cintai.” Beliau juga mengatakan, ”Aku mencintai Nabi SAW, Abu
Bakar, dan Umar. Aku berharap dapat berkumpul bersama mereka dengan bekal
kecintaanku kepada mereka, kendati aku belum bisa beramal sebagaimana mereka
beramal.
Dengan modal cinta
bisa ke surga? Bahkan bisa berkumpul dengan yang dicintainya di surga? ya,
begitulah. Akan tetapi dengan cinta pula seseorang tersungkur ke dalam neraka.
Tergantung kepada apa atau siapa ia memberikan cintanya dan bagaimana ia
mengekspresikan cintanya.
Hadist tersebut
sekaligus mejadikan tamparan keras bagi mereka yang mencintai, membanggakan,
menyanjung, ataupun mengidolakan manusia dengan tipe maghdhubun ‘alihim ( orang
– orang yang di murkai Allah ) dan Dhaallun ( orang – orang yang sesat ). Atau mencintai orang – orang
yang memiliki karakter dan perilaku calon penghuni neraka. Karena kecintaan itu
akan menempatkan antara yang mencinta dan dicinta di tempat yang sama. Hanya
saja kebersamaan tersebut bukan lagi untuk saling cinta mencintai dan
menyanjung. Tapi sebagai musuh satu sama lain.
Allah SWT berfirman
dalam SQ az-Zukhruf : 67
âäHxÅzF{$# ¥‹Í´tBöqtƒ óOßgàÒ÷èt/ CÙ÷èt7Ï9 <r߉tã žwÎ) šúüÉ)FßJø9$#
- - Teman-teman akrab pada hari itu
sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang
bertakwa.
Jika di dunia mereka
mengidolakan, menyanjung, membela dan mengekor para pengumbar syahwat dan dosa,
maka kebersamaan di akhirat kelak bukan lagi antara pencinta dan yang dicintai,
bukan saling memuji satu sama lain, Bahkan orang yang saling mencintai,
mengikuti, mengekor itu
akan mengumpat dan menuntut agar orang – orang yang di tiru itu di siksa dua
kali lipat dari dirinya.
QS al-Ahzab : 68
(#qä9$s%ur !$oY/u‘ !$¯RÎ) $uZ÷èsÛr& $uZs?yŠ$y™ $tRuä!#uŽy9ä.ur $tRq=|Êr'sù gŸx‹Î6¡¡9$# ÇÏÐÈ !$oY/u‘ öNÍkÌE#uä Èû÷üxÿ÷èÅÊ šÆÏB É>#x‹yèø9$# öNåk÷]yèø9$#ur $YZ÷ès9 #ZŽÎ7x. ÇÏÑÈ
-
- - Dan mereka berkata;:"Ya Tuhan Kami,
Sesungguhnya Kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar- pembesar Kami,
lalu mereka menyesatkan Kami dari jalan (yang benar).
- - Ya Tuhan Kami, timpakanlah kepada mereka
azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar".
Cinta memang luar
biasa. Ia menjadi unsur pendorong manusia untuk berbuat, memicu untuk bergerak
dan memotivasi untuk berusaha dan mencurahkan
pengorbanan. Demi cinta, seseorang rela mengorbankan harta, mencurahkan tenaga,
menghabiskan waktunya, bahkan terkadang rela mempertaruhkan kebahagiannya demi
yang dicintainya. Mudah – mudahan kita di akhirat kelat termasuk dikumpulkan
bersama – sama dengan orang – orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, Yaitu:
Nabi-nabi, Para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang
saleh. dan mereka Itulah teman yang sebaik-baiknya
Alhamdulillahirabbil’alamin
0 komentar:
Posting Komentar