Selasa, 01 Maret 2016

Bermula dari Cinta, Berakhir Di Surga Atau Neraka

Mencintai Rasulullah SAW
Dari Anas bin Malik Ra. Berkata, “Tiada yang lebih mengembirakan hati kami daripada hadist Rasulullah SAW, ”Seseorang bersama yang dia cintai.” Beliau juga mengatakan, ”Aku mencintai Nabi SAW, Abu Bakar, dan Umar. Aku berharap dapat berkumpul bersama mereka dengan bekal kecintaanku kepada mereka, kendati aku belum bisa beramal sebagaimana mereka beramal.

Dengan modal cinta bisa ke surga? Bahkan bisa berkumpul dengan yang dicintainya di surga? ya, begitulah. Akan tetapi dengan cinta pula seseorang tersungkur ke dalam neraka. Tergantung kepada apa atau siapa ia memberikan cintanya dan bagaimana ia mengekspresikan cintanya.

Hadist tersebut sekaligus mejadikan tamparan keras bagi mereka yang mencintai, membanggakan, menyanjung, ataupun mengidolakan manusia dengan tipe maghdhubun ‘alihim ( orang – orang yang di murkai Allah ) dan Dhaallun ( orang – orang yang sesat ). Atau mencintai orang – orang yang memiliki karakter dan perilaku calon penghuni neraka. Karena kecintaan itu akan menempatkan antara yang mencinta dan dicinta di tempat yang sama. Hanya saja kebersamaan tersebut bukan lagi untuk saling cinta mencintai dan menyanjung. Tapi sebagai musuh satu sama lain.

Allah SWT berfirman dalam SQ az-Zukhruf : 67
âäHxÅzF{$# ¥Í´tBöqtƒ óOßgàÒ÷èt/ CÙ÷èt7Ï9 <rßtã žwÎ) šúüÉ)­FßJø9$#
-    - Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.

Jika di dunia mereka mengidolakan, menyanjung, membela dan mengekor para pengumbar syahwat dan dosa, maka kebersamaan di akhirat kelak bukan lagi antara pencinta dan yang dicintai, bukan saling memuji satu sama lain, Bahkan orang yang saling mencintai, mengikuti, mengekor itu akan mengumpat dan menuntut agar orang – orang yang di tiru itu di siksa dua kali lipat dari dirinya.

QS al-Ahzab : 68
(#qä9$s%ur !$oY­/u !$¯RÎ) $uZ÷èsÛr& $uZs?yŠ$y $tRuä!#uŽy9ä.ur $tRq=|Êr'sù gŸxÎ6¡¡9$# ÇÏÐÈ   !$oY­/u öNÍkÌE#uä Èû÷üxÿ÷èÅÊ šÆÏB É>#xyèø9$# öNåk÷]yèø9$#ur $YZ÷ès9 #ZŽÎ7x. ÇÏÑÈ  
-     
 -         - Dan mereka berkata;:"Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-            pembesar Kami, lalu mereka menyesatkan Kami dari jalan (yang benar).
-           - Ya Tuhan Kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar".

Cinta memang luar biasa. Ia menjadi unsur pendorong manusia untuk berbuat, memicu untuk bergerak dan memotivasi untuk berusaha dan mencurahkan pengorbanan. Demi cinta, seseorang rela mengorbankan harta, mencurahkan tenaga, menghabiskan waktunya, bahkan terkadang rela mempertaruhkan kebahagiannya demi yang dicintainya. Mudah – mudahan kita di akhirat kelat termasuk dikumpulkan bersama – sama dengan orang – orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, Yaitu: Nabi-nabi, Para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. dan mereka Itulah teman yang sebaik-baiknya
Alhamdulillahirabbil’alamin



Sumber : Majalah Ar-risalah


0 komentar:

Posting Komentar