Fakta Thibun Nabawi : Habbatussauda, Madu, dan Minyak Zaitun

Saudara/iku, tahukah kalian bahwa penyakit itu ada dua macam, penyakit hati dan penyakit jasmani? Kedua penyakit itu disebutkan dalam Al-Qur’an. Klasifikasi jenis penyakit ini mengandung hikmah ilahi dan kemukjizatan yang hanya bisa dicapai oleh

Inilah Penjelasan Zakir Naik Tentang Jenggot Dan Tidak Istbal

Dalam beribadah, Kita selalu dituntut untuk selalu meluruskan niat kita, Insya Allah kalau niat kita karena Allah dalam kebaikan, Allah SWT akan membalasnya, bayangkan jika dengan memposting video keburukan

Shalat Gerhana Berdasarkan Hadist Rasulullah SAW

Dari Aisyah radhiallahu anha dia berkata:خَسَفَتْ الشَّمْسُ فِي عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالنَّاسِ فَقَامَ فَأَطَالَ الْقِيَامَ ثُمَّ رَكَعَ فَأَطَالَ الرُّكُوعَ ثُمَّ قَامَ فَأَطَالَ الْقِيَامَ وَهُوَ دُونَ الْقِيَامِ الْأَوَّلِ ثُمَّ رَكَعَ فَأَطَالَ الرُّكُوعَ وَهُوَ دُونَ الرُّكُوعِ الْأَوَّلِ

Mulai Sekarang Jangan Kencing Berdiri

Untuk kebanyakan pria, kencing berdiri seperti sudah menjadi kebiasaan. Bahkan di wc umum khusus pria, tempat yang disiapkan berbentuk tempat kencing berdiri

Musik Dalam Pandangan Islam

Benarkah Musik Islami Itu Haram? Ternyata, banyak sekali ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang menerangkan akan hal ini. Satu di antaranya adalah : Allah Ta’ala berfirman, وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْتَرِي لَهْوَ الْحَدِيثِ لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَيَتَّخِذَهَا هُزُوًا أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ

Jumat, 26 Februari 2016

Seorang Wanita Anshar dan Zainab, Ya Rasulullah!

Garansizone.blogspot.com - ZAINAB Ats Tsaqafiyah RA adalah seorang wanita bangsawan yang kaya-raya, yang berasal dari kabilah Bani Tsaqif di Thaif. Ia menikah denganAbdullah bin Mas’ud, seorang sahabat Nabi SAW yang tadinya hanyalah seorang buruh penggembala kambing, tetapi Islam telah memuliakannya dengan kemampuannya di dalam Al Qur’an, bahkan Nabi SAW memuji bacaannya, tepat seperti ketika Al Qur’an diturunkan. Tentu saja Ibnu Mas’ud hanyalah dari kalangan biasa dan miskin, bahkan kondisi fisiknya ada kekurangan (cacat).

Walau dengan ‘derajad’ duniawiah yang begitu jauh berbeda, Zainab bersedia dinikahi Ibnu Mas’ud, karena ia menyadari kekayaan dan kebangsawanannya belum tentu bisa menjamin keselamatannya di akhirat kelak. Tetapi dengan menjadi istri dan pendamping seorang sahabat yang begitu dimuliakan Rasulullah SAW, ia yakin akan memperoleh ‘freepass’ masuk surga, asal dengan ikhlas mengabdi pada suaminya tersebut.
Suatu ketika Zainab mendengar Nabi SAW bersabda, “Wahai kaum wanita, bersedekahlah kamu sekalian, walaupun harus dengan perhiasanmu.”
Ketika tiba di rumah dan bertemu dengan suaminya, Abdullah bin Mas’ud, ia menceritakan sabda Nabi SAW tersebut dan berkata, “Sesungguhnya engkau adalah orang yang tidak mampu, tolong datang dan tanyakan kepada Nabi SAW, apa boleh aku bersedekah kepadamu, jika tidak boleh, aku akan memberikannya kepada orang lain.”
Tetapi Ibnu Mas’ud merasa tidak enak dan malu menanyakan hal tersebut kepada Nabi SAW, karena ia dalam posisi berhak tidaknya menerima sedekah dari istrinya sendiri. Apalagi ia mempunyai kedekatan khusus dengan beliau. Karena itu ia berkata kepada istrinya, “Kamu sendiri saja yang datang kepada beliau dan menanyakannya.”
Dengan perintah atau ijin suaminya tersebut, Zainab datang ke rumah Nabi SAW, ternyata di sana telah ada seorang wanita Anshar menunggu Nabi SAW datang untuk menanyakan hal yang sama dengan dirinya. Seperti telah memperoleh isyarat, Nabi SAW memerintahkan Bilal keluar menemui dua wanita tersebut, dan Zainab berkata, “Wahai Bilal, sampaikan kepada Rasulullah SAW, dua orang wanita menanyakan kepada kepada beliau, apa boleh kami memberikan shadaqah kami kepada suami dan anak-anak yatim yang kami asuh? Tetapi, tolong jangan dijelaskan siapa kami!”
Bilal masuk kembali menemui beliau dan menyampaikan pertanyaan mereka berdua. Tetapi Nabi SAW justru menanyakan identitas mereka berdua sehingga Bilal tidak mungkin menyembunyikannya, ia berkata, “Seorang wanita Anshar dan Zainab, ya Rasulullah!”
“Zainab yang mana?” Tanya Nabi SAW.
“Istri Abdullah bin Mas’ud…”
Nabi SAW bersabda, “Jika itu yang dilakukannya, kedua wanita tersebut akan mendapat dua macam pahala, pahala membantu kerabatnya, dan pahala shadaqah.”
Bilal menyampaikan jawaban Nabi SAW, dan tentu saja Zainab beserta wanita Anshar tersebut sangat gembira. “Ijtihad” mereka tentang shadaqah ternyata dibenarkan beliau, bahkan memperoleh pahala berlipat.[]

Referensi: 101 Sahabat Nabi/Hepi Andi Bustomi/Pustaka Al-Kautsar

Sabtu, 20 Februari 2016

Menentukan Arah Kiblat dengan Bantuan Matahari

Tahukah anda, jika anda hidup di wilayah Indonesia dan sekitarnya, pergeseran arah kiblat sebesar 1 derajat saja bisa melenceng arah sekitar 100 ml dari titik ka’bah. Semakin jauh kita dari ka’bah lencengan arah ini akan semakin bertambah besar. Jadi sangat dianjurkan setepat mungkin menentukan arah kiblatini, baik bagi masjid dan musholla maupun ketika kita shalat di rumah atau kantor.

Untungnya menentukan arah kiblat itu tidaklah sulit. Kita tidak perlu dengan alat canggih. Dengan berbekal sinar matahari, kita bisa menetukannya dengan sangat teliti.

Istiwa’ a’zham ( Persinggahan Utama ) – Saat matahari di atas ka’bah

Dalam satu tahun masehi, matahari singgah dua kali teapat di atas Ka,bah. Hal ini pengetahuan yang sudah tua umurnya, namun sepertinya masih banyak masyarakat awam yang tidaka mengetahuinya. Dalam bahasa arab ini disebut sebagai peristiwa Istiwa’ A’zham ( Persinggahan Utama ). Atau juga disebut “ Rashdul Qiblah “.

Peristiwa itu terjadi pada tanggal 28 Mei ( 27 di tahun kabisat ) pukul 12 : 18 waktu Mekkah dan 16 juli ( 15 di tahun kabisat ) pukul 12 : 27 waktu Mekkah. Artinya , semua orang yang bisa melihat matahari pada saat itu dan menghadapkan wajahnya kesana telah menghadapkan wajahnya kekiblat.

Untuk wilayah Indonesia, waktu kejadiannya bertepatan pada tgl 28 mei jam 16 : 18 WIB dan 16 Juli jam 16 : 27 WIB. Jadi, yang ingin mengecek arah benar atau tidaknya arah kiblat yang di gunakan selama ini, bisa keluar pada waktu itu dan melihat matahari ( bayangan )

klik 2x untuk memperbesar



Sumber :

http://www.al-habib.info/arah-kiblat/cara-menentukan-kiblat-dengan-matahari.htm


Kamis, 18 Februari 2016

IMAM MAHDI ( Pemimpin Dalam Nubuwat Nabi Muhammad SAW )

Ada banyak hadist  yang menjelaskan tentang kedatangan  Al-Mahdi, ini adalah pembahasan serius yang mana dia pasti akan datang di akhir zaman atas kehendak  Allah SWT, dan kita tidak boleh menolak keyakinan tentang kedatangan Al Mahdi, pembahasan tentang Al Mahdi adalah pembicaraan tentang tanda – tanda besar hari Kiamat akan datang , baca juga : Lenyapnya Orang - Orang Shalih . Siapakan dia, bagaimana dia datang. Berikut bahasan diantaranya.

Namanya

Al Mahdi adalah seorang manusia biasa, dia tidak mengetahui tentang alam ghaib, dia adalah laki – laki yang Allah pilih menjadi  khalifah umat islam yang akan di baiat.
Rasulullah SAW bersabda : “ Al-Mahdi berasal dari keluargaku, anak cucu keturunan Fatimah ( putri Rasulullah  SAW ).” 1
Ibnu Katsir Rahimahullah berkata .” Dia adalah Muhammad bin Abdillah al-Alawi, al-Fathimi, al Hasani Ra.” 2
Jadi...al-Mahdi bernama seperti namanya Rasulullah SAW dan nama bapaknya seperti nama bapaknya Rasulullah SAW. Maka nama beliau adalah Muhammad atau Ahmad bin Abdillah. Beliau berasal dari keturunan Fatimah binti Rasulullah SAW dan dari keturunan al Hasan bin Ali Ra.

Tempat keluarnya

Dari Tsauban Ra, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda:

“Ada tiga orang yang akan saling membunuh disisi simpanan kalian, mereka semua adalah putra khalifah, kemudian tidak akan kembali kesalah seorang dari mereka. Akhirnya muncullah bendera – bendera hitam dari arah timur, lalu mereka akan memerangi kalian dengan peperangan yang tidak pernah dilakukan oleh satu kaum pun...( lalu beliau menuturkan sesuatu yang tidak aku fahami, kemudian beliau berkata : ) Jika kalian melihatnya, maka bai’atlah dia ! Walaupun dengan merangkak di atas salju, karena sesungguhnya ia adalah khalifah Allah al Mahdi .”3
Mudah – mudahan kita termasuk orang yang dipilih oleh Allah SWT menjadi junud khalifahnya al Mahdi di akhir zaman ini. Semoga bermamfaat, Alhamdulillah.
Sumber :
Cahaya islam dan buku kiamat sudah dekat

1 HR Ibnu Majah,2 : 4086
2 An-Nihaayah al-Fitan wal Malaahim ( I/29 )

3 Sunan Ibnu Majah, Kitab al Fitan

Wanita Itu Seperti Sandal Jepit ?



Dalam sebuah obrolan seorang pemuda dengan seorang Kakek :


Seorang Pemuda berkata :”Wanita itu seperti sandal jepit, ia akan diganti dan dibuang saat di temukan sandal lain yang lebih bagus dan pas.”

Mendengar hal itu, Kakek Tua yang duduk di sebelahnya berkata :”benar, wanita itu memang seperti sandal jepit, itu karena kamu menganggap dirimu sebagai kaki”, tapi bagiku,  wanita itu seperti mahkota, yang Aku letakkan di atas kepala, Aku hormati, Aku rawat dan Aku jaga sepenuh hati, takkan pernah Aku ganti”, itu karena Aku menganggap diriku sebagai Raja”.

Yap…betul, sesungguhnya…saa tseseorang memperlakukan orang lain dengan buruk, karena menganggap dirinya sendiri juga buruk…

Sesungguhnya… manusia tanpa kaki masih bisa hidup, tapi tanpa kepala ia takkan lagi bernyawa…
Untuk para wanita, jadikanlah dirimu seperti mahkota dengan menjaga kehormatan dan kesucianmu dari perbuatan nista…

Untuk para Pria, hormatilah wanita sebagaimana kamu menghormati ibumu…
Mudah2an ini bermamfaat dan menjadikan amal sholeh buat kita…




( kisah islami )







Selasa, 16 Februari 2016

Lenyapnya Orang - Orang Shalih

garansizone.blogspot.com_Di antara tanda – tanda Kiamat adalah lenyapnya orang – orang shalih, baca juga :Api Yang Mengumpulkan Manusia , sedikitnya orang – orang pilihan, dan banyaknya kejahatan sehingga yang ada hanyalah seburuk – buruk manusia, kepada merekalah Kiamat akan datang.


Dijelaskan dalam sebuah hadits dari 'Abdullah bin 'Amr Ra beliau berkata,” Rasulullah SAW bersabda :


“Tidak akan tiba hari Kiamat hingga Allah SWT mengambil Orang – orang baik dari penduduk bumi, sehingga yang tersisa hanyalah Orang- orang jelek, mereka tidak mengetahui yang baik dan tidak meningkari yang munkar,’’’1

Maknanya bahwa Allah akan mewafatkan orang – orang baik dan para Ulama, lalu yang tersisa hanyalah orang – orang jelek yang tidak ada kebaikan di dalam diri mereka. Hal ini terjadi ketika ilmu diambil, sementara manusia menjadikan orang – orang bodoh sebagai pemimpin yang memberikan fatwa tanpa ilmu.

Lenyapnya orang – orang shalih terjadi ketika banyaknya kemaksiatan, ketika amar ma’ruf nahi munkar ditinggalkan. Karena, jika orang – orang shalih melihat kemungkaran, lalu mereka tidak mengubahnya dan kerusakan semakin banyak, maka siksaan akan turun kepada mereka semua.

Nabi Muhammad SAW ditanya : “ Apakah kami akan binasa sementara orang – orang shalih masih ada di antara kami?” Beliau menjawab,”Betul, ketika kemaksiatan merajalela.”2

Sumber : Buku Hari Kiamat Sudah Dekat Karya Syeikh Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil


1 Musnad Ahmad(XI/181-182)
2 Shaahih Bukhari

Sabtu, 06 Februari 2016

Surat Abu Bakar Ash-shiddiq Ra. Kepada Orang Murtad

garansizone.blogspot.com - Abu Bakar telah membekali setiap panglima pasukan sepucuk surat kepada orang-orang yang murtad, dan memerintahkan setiap panglima berangkat dengan kelompoknya masing masing, mereka mulai berpisah di Dzul Qashshah, setelah itu Abu Bakar ash-Shiddiq ra. kembali ke Madinah, inilah isi surat tersebut:

Bismillahirrahmanirrahim

Dari Abu Bakar Khalifah Rasulullah saw. Kepada orang-orang yang menerima surat ini, secara umum maupun khusus, baik yang tetap di atas keislamannya maupun yang telah murtad dari Islam. Keselamatanlah bagi yang mengikuti petunjuk, tidak kembali kepada kesesatan dan hawa nafsu. Sesungguhnya aku memuji Allah kepada kalian, tiada sekutu bagiNya, dan aku bersaksi Muhammad adalah hamba Allah utusanNya. Kami menyakini syariat yang dibawanya, mengkafirkan orang yang enggan menerima syariatnya dan akan memerangi mereka.
Amma ba'du,

Sesungguhnya Allah telah mengutus Muhammad dengan kebenaran yang ada di sisiNya kepada seluruh manusia dengan membawa berita gembira dan ancaman, datang menyeru manusia dengan izinNya, beliau ibarat lentera penyuluh yang membawa berita menakutkan bagi orang yang hidup, dan akan menetapkan hukuman terhadap orang-orang yang kafir. Sesungguhnya Allah memberikan petunjuk kepada siapa-siapa yang mengikutinya, sebaliknya Rasulullah saw. akan memerangi siapa saja yang berpaling dari agama ini, hingga akhirnya mereka masuk islam baik secara suka rela maupun terpaksa. Kemudian Rasulullah saw. wafat, dan beliau telah menjalankan seluruh perintah Allah, menasehati umatnya, menunaikan seluruh beban yang dipikulnya. Allah menerangkan dalarn kitabNya yang diturunkan kepada Rasulullah saw. untuk seluruh kaum muslimin dengan firmanNya yang berbunyi:

"Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)."
(Az-Zumar: 30).

Allah juga berfirman:
"Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu
(Muhammad), maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal?" (Al-Anbiya': 34).

Demikian pula firmannya:
"Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad) Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (Ali Imran: 144).

Maka barangsiapa menyembah Muhammad, ketahuilah bahwa Muhammad telah wafat dan barangsiapa menyembah Allah maka sesungguhnya Allah Hidup dan tidak akan mati, Dia tidak pernah merasa mengantuk ataupun tertidur, selalu memelihara urusanNya dan akan memberi balasan kepada musuh-musuhNya. Di sini aku wasiatkan kepada kalian agar selalu bertaqwa kepada Allah, niscaya ganjaran kalian akan kalian dapatkan dari Allah dan dari apa-apa yang telah dibawa oleh Nabi kalian. Hendaklah kalian berpegang teguh dengan sunnah Rasulullah dan agama Allah, sesungguhnya siapa saja yang tidak diberi petunjuk oleh Allah pasti akan tersesat, sebaliknya siapa yang tidak ditolong oleh Allah maka pasti dihinakan. Dan barangsiapa diberi petunjuk oleh selain Allah maka dia akan tersesat, Allah berfirman:
"Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkanNya, maka kamu tidak akan mendapat seorang pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya." (Al-Kahfi: 17).
Allah tidak akan menerima di dunia amal apapun hingga beriman kepadaNya. Dan Dia tidak akan menerima di akhirat kelak tebusan maupun suapan. Telah sampai kepadaku berita bahwa di antara kalian ada sekelompok orang yang kembali murtad kepada agama lamanya setelah dia mengakui Islam dan mengamalkannya, karena merasa sombong terhadap Allah, jahil terhadap perintahNya, dan karena mengikuti ajakan setan, Allah berfirman:
"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam", maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Rabbnya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripadaKu, sedang mereka adalah musuhmu Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang zhalim." (Al-Kahfi: 50).
Allah berfirman: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu, maka anggap-lah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni naar yang menyala-nyala." (Al-Fathir:6).


Sesungguhnya aku mengutus kepada kalian panglima-panglimaku (........) dengan pasukan yang terdiri dari kaum Muhajirin, Anshar, serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik. Aku telah perintahkan agar mereka tidak menerima dan kalian kecuali iman kepada Allah, dan tidak memerangi kalian hingga mereka mendakwahi musuh terlebih dahulu kepada Allah swt. Jika orang yang diseru tersebut memenuhi seruan utusanku ini dan mengakui serta beramal shalih maka itulah yang diharapkan darinya dan dia akan dibantu, tetapi jika orang yang didakwahi itu menolak maka hendaklah dia diperangi hingga ia mau kembali kepada syariat Allah. Aku pesankan kepada utusanku agar tidak menyisakan mereka sedikitpun, 'hendaklah mereka dibakar dengan api, dan dibunuh sebenar-benarnya. Kemudian menawan para wanita dan anak-anak mereka, jangan diterima dari seorangpun kecuali kembali kepada Islam. Barangsiapa mengikuti mereka itu lebih baik bagi dirinya, tetapi barangsiapa tidak mengindahkan ajakan mereka maka sesunguhnya ia tidak akan dapat melemahkan Allah. Aku telah perintahkan utusanku untuk membacakan surat ultimatum ini di tempat-tempat berkumpul kalian. Tanda-tanda keislaman kalian adalah dikumandangkannya adzan, maka jika adzan dikumandangkan, mereka tidak akan diperangi, namun jika mereka tidak mengumandangkan adzan maka mereka akan diserang dengan segera. Aku pesankan kepada utusanku jika mendengar mereka mengumandangkan .- adzan, sampaikanlah kepada mereka kewajiban sebagai orang mukmin, tetapi jika mereka menolak maka perangilah mereka. Sebaliknya jika mereka menerima itulah yang terbaik buat mereka dan mereka akan diperlakukan sebagaimana mestinya.
     
 >>>Dikeluarkan oleh ath-Thabari dalam Tarikfnya dari jalan Saif bin Umar 3/250. Lihat yang semakna dengannya dalam sejarah kemurtadan, yang dikeluarkan dari kitab al-Iktifa fiMaghazi al-Musthafa wa ats-Tsalatsah al-Khulafa, karya Abu ar- Rabi' Sulaiman bin Musa al-kilaly al-Balansi, disadur dan diedit oleh khursyid Ahmad Faruq him 27 Cet II, Dar al-Kitab al- Islami di Kairo

( Bidayah Wan Nihayah Karya Ibnu Katsir )