Sabtu, 20 Februari 2016

Menentukan Arah Kiblat dengan Bantuan Matahari

Tahukah anda, jika anda hidup di wilayah Indonesia dan sekitarnya, pergeseran arah kiblat sebesar 1 derajat saja bisa melenceng arah sekitar 100 ml dari titik ka’bah. Semakin jauh kita dari ka’bah lencengan arah ini akan semakin bertambah besar. Jadi sangat dianjurkan setepat mungkin menentukan arah kiblatini, baik bagi masjid dan musholla maupun ketika kita shalat di rumah atau kantor.

Untungnya menentukan arah kiblat itu tidaklah sulit. Kita tidak perlu dengan alat canggih. Dengan berbekal sinar matahari, kita bisa menetukannya dengan sangat teliti.

Istiwa’ a’zham ( Persinggahan Utama ) – Saat matahari di atas ka’bah

Dalam satu tahun masehi, matahari singgah dua kali teapat di atas Ka,bah. Hal ini pengetahuan yang sudah tua umurnya, namun sepertinya masih banyak masyarakat awam yang tidaka mengetahuinya. Dalam bahasa arab ini disebut sebagai peristiwa Istiwa’ A’zham ( Persinggahan Utama ). Atau juga disebut “ Rashdul Qiblah “.

Peristiwa itu terjadi pada tanggal 28 Mei ( 27 di tahun kabisat ) pukul 12 : 18 waktu Mekkah dan 16 juli ( 15 di tahun kabisat ) pukul 12 : 27 waktu Mekkah. Artinya , semua orang yang bisa melihat matahari pada saat itu dan menghadapkan wajahnya kesana telah menghadapkan wajahnya kekiblat.

Untuk wilayah Indonesia, waktu kejadiannya bertepatan pada tgl 28 mei jam 16 : 18 WIB dan 16 Juli jam 16 : 27 WIB. Jadi, yang ingin mengecek arah benar atau tidaknya arah kiblat yang di gunakan selama ini, bisa keluar pada waktu itu dan melihat matahari ( bayangan )

klik 2x untuk memperbesar



Sumber :

http://www.al-habib.info/arah-kiblat/cara-menentukan-kiblat-dengan-matahari.htm



0 komentar:

Posting Komentar